MBKM
Mengajar dan Belajar melalui Kampus Mengajar adalah Pengalaman Tak Terbayar
MBKM Kampus Mengajar
Perkenalkan, saya Risma Listiani mahasiswa jurusan Pendidikan Masyarakat Universitas Siliwangi. Saya berkesempatan mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 2 dan ingin berbagi pengalaman saya selama melaksanakan tugas sebagai mahasiswa peserta program Kampus Mengajar dengan lokasi penempatan di SDN 2 Sukamaju, Kec. Bantarkalong, Kab. Tasikmalaya. Pada tahun 2020 dibawah pimpinan menteri Nadiem Anwar Makarim, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan sebuah program yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program MBKM ini dicanangkan dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan S1 baik soft skill maupun hard skill guna memasuki dunia kerja dan perkembangan jaman. Ada 9 program yang diafiliasikan dalam program MBKM ini salah satunya yaitu program Kampus Mengajar.
Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program MBKM dimana mahasiswa dari berbagai Universitas dan program studi yang berbeda dikelompokkan (5-8 anggota) dan ditempatkan di SD atau SMP untuk mendapatkan pengalaman mengajar langsung selama 5 bulan/1 semester. Adapun kriteria penempatan SD/SMP yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar ini yaitu SD/SMP yang berlokasi di daerah 3T sesuai Perpres No.63 tahun 2020 dan berakreditasi B atau kurang. Dengan adanya program Kampus Mengajar ini diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan optimalisasi pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi, menciptakan inovasi, melaksanakan adaptasi teknologi, administrasi dan manajerial sekolah. Terdapat beberapa rangkaian kegiatan dalam program Kampus Mengajar ini, dimulai dari pendaftaran, seleksi, pra penugasan, penugasan, pelaporan. Selain itu ada beberapa keuntungan yang didapatkan sebagai peserta kampus mengajar, seperti:
1. Mendapatkan konversi sebanyak 20 sks
2. Uang saku per bulan
3. Potongan UKT maks Rp. 2.400.000
4. Sertifikat peserta kampus mengajar
Tahap Pendaftaran dan seleksi
Untuk persyaratan bagi mahasiswa agar dapat mendaftar program Kampus Mengajar ini diantaranya:
1. Mahasiswa aktif dari program studi S1 PTN dan PTS di bawah naungan Dirjendikti
2. Minimum berada di semester 5 (lima) pada saat melakukan pendaftaran
3. Memiliki IPK minimum 3 dari skala 4
4. Berasal dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi
5. Berasal dari Program Studi dengan akreditasi minimum B
6. Diutamakan memiliki prestasi, pengalaman mengajar dan berorganisasi (tambahan poin penilaian)
7. Memperoleh surat rekomendasi dari pimpinan perguruan tinggi (fakultas/sekolah tinggi/institut/universitas) untuk mengikuti kegiatan Kampus Mengajar
Selain itu mahasiswa harus mengisi berkas persyaratan lainnya yang tertera di akun MBKM di website resmi https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/kampusmengajar2021. Sangat penting bagi mahasiswa untuk melengkapi seluruh dokumen persyaratan sebagai pertimbangan lolos tidaknya mendaftar program Kampus Mengajar. Adapun alur seleksi mahasiswa meliputi seleksi administratif, survei kebhinekaan, verifikasi prestasi akademik, pengalaman mengajar dan/atau pengalaman organisasi, dan penempatan. Setelah tahap seleksi selesai maka akan ada pengumuman lolos atau tidaknya mahasiswa yang disampaikan melalui akun MBKM masing-masing. Informasi kelulusan ini disertai juga informasi terkait penempatan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan rekan kelompok. Terkait hal ini saya ditempatkan di SDN 2 Sukamaju Kec. Bantarkalong Kab. Tasikmalaya, dengan 6 anggota kelompok dari universitas dan jurusan yang berbeda namun sama-sama domisili Kab. Tasikmalaya, sedangkan DPLnya yaitu Ibu Dr. Husnul Khatimah, SE, M.Si. dosen dari Universitas Islam 45 Bekasi.
Pra Penugasan
Sebelum melaksanakan tugas, mahasiswa terlebih dahulu mengikuti pembekalan yang tujuannya untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu sekolah dan guru dalam proses pembelajaran, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi manajerial sekolah. Pembekalan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan YouTube selama satu minggu dengan menghadirkan narasumber yang kompeten sesuai materi yang disampaikan. Untuk materi yang disampaikan, yaitu: (1) Pedagogi pendidikan dasar, (2) Pengenalan aplikasi AKSI untuk pembelajaran literasi dan numerasi, (3) Strategi pembelajaran jarak jauh, (4) Penerapan inovasi pembelajaran, (5) Profil pelajar Pancasila, (6) Konsep perlindungan anak, (7) Etika dan komunikasi, (8) Mahasiswa sebagai duta perubahan perilaku di masa pandemi. Pada saat pembekalan berlangsung mahasiswa sangat aktif bertanya maupun saling mengemukakan pendapatnya, kami diberikan motivasi melalui cerita-cerita hebat dari Narasumber yang berbagai pengalaman mereka dalam bidang pendidikan, selain itu kami diberikan tugas disetiap akhir materi.
Penugasan
Dalam tahap ini mahasiswa mulai melaksanakan tugasnya sebagai peserta Kampus Mengajar. Kegiatan penugasan mahasiswa meliputi kegiatan harian, kegiatan mingguan dan penyusunan laporan akhir. Pada minggu pertama penugasan saya dan kelompok melakukan koordinasi dan komunikasi terkait perizinan dimulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Dispend Kec. Bantarkalong serta dengan Kepala Sekolah SDN 2 Sukamaju. Setelah perizinan selesai kami melakukan observasi langsung ke SDN 2 Sukamaju untuk melihat baik itu sarana dan prasarana maupun proses pembelajaran yang ada di SDN 2 Sukamaju. Observasi ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan kami dalam merancang program kerja.
Dari hasil observasi, kami mendapatkan beberapa informasi seperti pembelajaran yang pada saat itu masih dilaksanakan secara tatap muka terbatas, dimana siswa secara bergiliran belajar di sekolah dan di lingkungan (madrasah) terdekat siswa. Untuk sarana dan prasarana, SDN 2 Sukamaju sudah cukup lengkap dilihat dari jumlah ruang kelas yang memadai, tersedianya perpustakaan, ruang guru, UKS, ruang olahraga, WC, dan mushola, namun masih diperlukan perbaikan dalam hal tata kelola khususnya perpustakaan yang sudah lama tidak beroperasi semenjak diberlalukannya pembelajaran daring akibat dari pandemi Covid-19. Untuk kondisi siswa, cukup baik namun karena waktu pembelajaran yang kurang optimal serta tidak semua siswa memahami materi yang diberikan melalui proses pembelajaran secara daring mengakibatkan mereka mengalami ketertinggalan materi. Hal tersebut mempengaruhi motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa masih kurang paham dalam menggunakan handphone sebagai media pembelajaran daring.
Berdasarkan hasil observasi yang telah kelompok kami laksanakan maka kami menyususn beberapa program kerja diantaranya:
1. Pengenalan aplikasi pembelajaran daring (Zoom dan google meet) dan cara penggunaannya. Sasaran program ini yaitu siswa kelas 4-6 serta para guru.
2. Perbaikan tata kelola perpustakaan seperti arsip dan perawatan buku-buku atau fasilitas yang ada di perpustakaan. Selain itu kami secara bergiliran per-kelas mengajar di perpustakaan.
3. Adaptasi teknologi yaitu pelatihan dasar mengoperasikan komputer. Sasaran program ini yaitu siswa kelas 4-6 dan para guru. Karena keterbatasan sarana sebagian menggunakan laptop milik mahasiswa.
4. Membuat media pembelajaran seperti kartu hewan, kartu angka, dan lainnya untuk kelas 1-3.
5. Mengaktifkan kembali mata pelajaran olahraga.
6. Mengadakan konseling, sasaran program ini yaitu siswa yang mengalami kesulitan belajar dan keterlambatan memahami materi.
7. Membantu guru dalam hal administrasi sekolah.
8. Mengadakan perlombaan yang mengasah pengetahuan, kreatifitas, dan keterampilan motorik siswa.
Program yang kami rancang selanjutnya dipresentasikan kepada Kepala sekolah dan para guru SDN 2 Sukamaju. Alhamdulillah program kami disetujui dan didukung oleh pihak SDN 2 Sukamaju. Minggu kedua dan minggu-minggu selanjutnya kami melaksanakan satu-persatu program kerja yang telah disetujui tadi. Tentu saja banyak tantang yang dihadapi salah satunya yaitu adaptasi teknologi dimana para guru atau siswa masih belum terbiasa menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran. Mereka lebih nyaman belajar secara tatap muka seperti biasa. Namun dengan pendekatan yang kami lakukan dimulai dari memberikan contoh dan mengadakan pelatihan mengoperasikan laptop dan penggunaan media pembelajaran daring (zoom dan google meet) mereka cukup paham. Secara rutin kami juga mengelola kembali perpustakaan bersama para siswa seperti menata ruangan, buku, dan menjaga kebersihan. Hal ini bertujuan agar siswa lebih nyaman dan terbiasa di perpustakaan untuk membaca.
Setiap harinya kami pergi ke sekolah dan membantu guru di kelas, karena jumlah anggota ada 6 orang maka kami membagi satu orang memegang satu kelas dan saya memegang kelas tiga. Meskipun dibagi perkelas kami masih bisa membantu kelas lain yang membutuhkan bantuan. Kami juga berhasil membantu pemasangan proyektor dan sebagainya yang sebelumnya tidak dimanfaatkan karena para guru belum terlalu paham menggunakannya. Proyektor ini digunakan sebagai media pembelajaran berbasis video atau lainnya untuk para siswa, selain itu dapat digunakan untuk presentasi ketika ada rapat.
Program kerja sesuai program studi mahasiswa
Selain membuat program kerja yang umum bersama kelompok, kami juga ditugaskan membuat program kerja yang ada kesesuaian dengan jurusan kami. Terkait hal ini saya sebagai mahasiswa dari jurusan Pendidikan Masyarakat saya melaksanakan kegiatan bimbingan privat dengan sasaran anak yang mengalami keterlambatan memahami materi dan calistung. Hal ini saya lakukan karena masih ada beberapa anak yang belum cukup baik dalam membaca, menuli, dan menghitung, serta motivasi belajarnya kurang baik. Saya melaksanakan pembelajaran di luar jam pelajaran dan di luar ruangan agar anak lebih semangat dan temotivasi apabila pembelajaran dilakukan dengan cara yang berbeda. Selain itu saya mengadakan praktikum dengan siswa kelas tiga dan sering mengadakan pembelajaran di luar kelas seperti mengamati lingkungan dan melukis pemandangan secara langsung. Para siswa lebih suka belajar dialam terbebas dan belajar interaktif melalui media pembelajaran seperti kartu hewan, sayuran, dan bentuk-bentuk bangun ruang. Mereka juga paling bersemangat saat mengikuti pelajaran olahraga karena cukup lama semenjak Covid-19 mereka tidak melaksanakan olahraga.
Pelaporan
Pelaporan kegiatan dan pembimbingan yang dilakukan melalui aplikasi MBKM meliputi kegiatan Harian yaitu mengisi logbook harian di aplikasi MBKM dan mengisi rekap kegiatan harian di aplikasi MBKM. Kegiatan Mingguan yaitu mengisi laporan mingguan pada akhir minggu berjalan, apabila kita terlambat mengunggah laporan dapat mempengaruhi keterlambatan penerimaan atau tidak diterimanya pendanaan. Selain itu melakukan evaluasi diri per-minggu secara daring dengan membaca dan menindaklanjuti tanggapan DPL terhadap laporan mingguan melalui aplikasi MBKM. Khusus di akhir minggu keempat, mahasiswa juga melakukan kegiatan: mengisi form penilaian mandiri, meminta penilaian dari teman sejawat (dalam satu sekolah sasaran), mengisi form penilaian untuk teman sejawat. Penyusunan Laporan Akhir yang dilakukan pada akhir penugasan dimana mahasiswa menyusun laporan akhir kegiatan, melakukan pembimbingan, dan meminta persetujuan DPL, serta mengunggah laporan akhir sesuai format yang ditetapkan (terlampir) di aplikasi MBKM.
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan saat mengikuti program kampus mengajar ini, dari pengalaman mengajar langsung bersama siswa selama satu semester, bercerita dengan para guru, membantu para guru, bercerita dengan orang tua siswa, dan mendapatkan teman baru dari berbagai universitas dan jurusan yang berbeda. Saya mengajar tapi juga belajar, belajar membuat sebuah program, belajar karakteristik belajar siswa, belajar cara menarik motivasi siswa, belajar bekerja sama.
Semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah, setiap hal adalah pembelajaran.. melalui Kampus Mengajar saya mengajar dan belajar, terimakasih.

